Cinta kami tanpa restu orang tuanya

Ilustration: Cowok menangis dalam masalah
Tanya:
Aku mencinta seorang wanita yang sampai sekarang-pun aku masih sanggat mencintai dia. Tapi saying, ortu dia enggak merestui hubunggan kami. Dan hingga pada akhirnya kami berpisah......
Namun, suatu hari aku mendapat kesempatan ke 2 bertemu & berduaan bersamanya.
Akupun tidak menyia-nyiakan waktuku dan aku menyatakan tentang cintaku yang selama ini masih tetap ada untuknya. Dan pada saat itu juga aku tau bahwa dia masih mencintaiku.
Namun saat aku memintanya kembali kepadaku, dia hannya menjawab;
"suatu saat nanti kita pasti bersatu untuk selama nya dan ortu kita pasti kalah dengan cinta kita"
Pertanyaanku, apakah aku harus terus menantinya....??
Walaupun kini aku telah menunggu 2 tahun lamanya.....???
Tolong kasih solusinya dong.......???
Ikhsan K, Indonesia

Jawab:
“Cinta adalah ketulusan, cinta adalah pengorbanan. Apakah kamu tulus mencintai? Dan apakah yang telah kamu korbankan untuk cintamu?”

Terkadang orang tua menjadi momok dalam sebuah hubungan cinta. Namun benarkah orang tua hanyalah penggagu dalam kehidupan cinta kita? Tentu, kamu akan menjawab, “iya”.
Itu adalah hal yang wajar, karena kamu telah merasakan bagaimana rasanya mencintai, tanpa restu dari orang tua pasangan yang kamu cintai.
Tapi, kalau kita mencoba untuk menelaah kedepan, dan mencoba mencari sudut pandang sebagai orang tua mungkin ada beberapa pertimbangan yang membuat orang tua menjadi penghalang dalam kehidupan cinta putra-putrinya.
  • Putra/Putrinya masih dalam masa belajar.
Yap, orang tua selalu ingin yang terbaik untuk putra-putrinya tidak terkecuali dalam prestasinya di kelas / kampus. Jadi, atas pertimbangan tersebut banyak membuat para orang tua berfikir bahwa Cinta hanyalah sampah yang akan memupus prestasi putra-putrinya di sekolah/universitas. Meski sebenarnya prestasi itu tidak ada kaitannya dengan kehidupan cinta seseorang. Sebenarnya cinta malah bisa menjadi suport agar prestasi seseorang kian meningkat & bertambah. Asalkan seseorang dapat memanage Cinta itu dengan baik. Misl: Siapasih yang enggak mau dapat suport dari seseoarang yang kita cintai? Tentu satu ucapan saja adalah candu, bagaimana kalau datang sebuah SMS; "Bagaimana sayang, besok waktunya ujian. Kira-kira kamu siapa belum? Atau bila ada kesulitan mungkin bisa aku bantu?"
Nah, Cinta dalah dua menjadi satu yang saling melengkapi satu dan lainnya. Kira2 apakah ini akan jadi masalah?

Tapi, sayang tidak banyak dari kamu yang bisa bermain cinta dengan baik dan suportif. Malah banyak dari kamu yang mjemainkan cinta dengan tidak sebenarnya dan membuat cinta itu menjadi pisau bermata 2 yang dapat melukai kamu dan juga pasanganmu.
  • Masa depan Putra-putrinya.
Bagaimana san, kira-kira apa rencana kamu kedepan untuk cintamu bila kamu biswa bersama dia dan mendapat restu dari orang tuanya? Apa saja yang telah kamu siapkan untuknya untuk kesetiaanya menemanimu dalam bahagia & duka? Apa yang kamu miliki untuk dapat meminangnya dari orang tuanya?
Pernah kamu berfikir seperti ini?
Tentu tidak, kamipun tidak ingin kamu berfikir terlalu jauh. Meski sesekali hal tersebut memang harus dipersiapkan. Tapi, orang tua terus membayangkan semua hal ini. Karena mereka selalu yakin bahwa kekayaan, Uang dan juga kemapanan adalah segalanya yang dapat membeli bahagia.
Sebenarnya, apasih bahagia itu? Tentu kita semua tahu, "bahagia itu adalah perasaan yang menyenangkan yang menjadi tujuan hidup ini."
Kalau memang bahagia itu seperti itu, apakah kebahagiaan yang dapat dibeli diluar sana adalah bahagia? Gemerlap malam dan juga kepuasan berbelanja, itu seolah menjadi ujung dari arti kata bahagia bagi sebagian banyak orang. Jadi itu sebabnya banyak dari orang tua yang berpatokan pada hal-hal tersebut, dan telah memfondasi mati fikiran mereka bahwa putra-putrinya juga hanya dapat bahagia dengan semua hal tadi. Kalau orang tua seperti itu, mereka telah salah dan satnya mereka harus merelokasi fikiran mereka untuk menerima kenyatan hidup dan belajar bahagia apa adanya.
  • Kasta
Sebenarnya ini adalah hal yang tidak pantas kami tuliskan. Tapi, bagaimana lagi ini bagian dari hal yang menyangkut tentang masalah yang kamu alami.
(maaf) Banyak kaum High class/kaya berfikir bahwa seorang putri / putranya mendapatkan seseorang yang berada jauh dibawahnya. Yap, mereka fikir kesenjangan sosial, taraf hidup adalah suatu hal yang memalukan.
Namun, sebenarnya yang membedakan kita bukanlah uang / kekayaan. Tapi, hati.
Hati, orang2 itu telah tertutup oleh kehidupan yang berpatok pada financial dan telah melupakan apa yang mereka miliki dan apa yang akan mereka bawa saat terlahir dan mati.

"Uang dapat membeli segalanya dan bahkan dapat membeli mata hati yang terlena"


Benar sekali kutipan diatas. Jadi maklum bila hal ini menjadi penghalang dari sebuah hubungan cinta.


Tapi, bila semua ini bukanlah masalah yang kamu hadapi, lantas apa masalahnya sehingga kamu tidak mendapatkan restu dari Ortunya?


Kamu bertanya,
apakah aku harus terus menantinya....??
Walaupun kini aku telah menunggu 2 tahun lamanya.....???
Sebenarnya, jawaban pertanyan ini ada di dalam hatimu. Coba tanyakan kembali pada hatimu yang mungkin telah lama tidak kamu ajak bicara.
Sebenarnya bila kamu siap kami sarankan kamu untuk tetap setia menunggunya. Karena dari penilaian kami, cinta yang dimiliki oleh pasangan kamu itu adalah cinta yang tulus dan benar hanya untukmu.  
"suatu saat nanti kita pasti bersatu untuk selama nya dan ortu kita pasti kalah dengan cinta kita"
 Tapi bila kamu tidak lagi sabar dan percaya bahwa kamu dapat melupakannya, tidak ada salahnya untuk jujur padanya dan nyatakanlah kekalahanmu padanya, bahwa kamu (maaf) tidak sanggup lagi untuk menantinya.
"Kejujuran untuk mengakui sebuah kekalahan jauh lebih berharga dari pada sebuah kemenangan yang tidak jujur"

*Salam Cinta, Echa & Very

Comments

Popular posts from this blog

Siscon (Sister Complex)

Mantan yang hadir kembali (fanspage talk's)