Syair Yang Terakhir Untuk Ayah

Karya: D. Putri
Ilustration: Ayah & Putrinya

Terkadang apa yang terjadi emang gag sesuai dengan yang kita harapkan,
suka & duka datang silih brgnti,
roda akan selalu berputar.
Hidup itu seperti puzzle-puzzle yang telah ditentukan letak masing-masing potonganya,
seperti episode-episode yang telah ditentukn kemana arahnya oleh sutradara yang Maha.
Tiada pernah terfikir Ayah akan pergi secepat ini,
kecewa, hancur, tangis tak kuasa luapkn apa yang aku rasakan dalam hati.
Kadang penyesalan itu selalu muncul,
kenapa di saat-saat terakhir aku tidak bersamanya??
Terkadang hati merasakan ikatan batin ini, meskipun kenyataan menutupi.
Nasehat-nasehatmu yang dulu, membosankn,
kini sangat aku rindukan.
Perintah-perintahmu yang dulu aku anggap sebagai bentuk pilih kasih di antara putra-putrimu yang tiada aku hiraukan,
sekarang aku ingin merasakanya lagi.
Apalagi untuk malam ini?
Pekat & sunyinya malam ternyata malah menghalangi kantuk datang padaku,
mata ini enggan tuk terpejam,
dengan kalut yang selalu datang tiba-tiba.
Aku malu pada diriku sendiri ya robb.......
Keinginan ayah yang begitu besar untuk menikmati hidup lebih lama lagi bersama kami keluarganya ternyata tidak bisa Kau kabulkan.
Sedangkan sekarang apa yang aku lakukan untuk hidupku??
Ada seseorang yang berusaha untuk tetap hidup & memanfaatkan waktunya, sedangkan aku telah menyia-nyiakan kesempatan yang telah Kau berikan?
Mungkin Kau terlalu menyayanginya,

sehinga Kau menginginkan ayah segera kembali ke sisiMu.
Bantu aku berubah Tuhan!!
Tanpamu aku tak akan mungkin bisa wujudkan keinginan terakhir ayah.
Tuntun aku Tuhan!!
Agar selalu dalam petunjuk & lindunganMu & bisa menjadi salah satu pelita bagi ayah di alam sana.
Aku sangat merindukanya,
apalagi mengingat minggu depan adalah hari yang seharusnya usia ayah 59 th.
hari yang seharusnya menjadi hari yang paling bahagia yang bisa aku rayakan bersama keluarga di baron, pantai yang sangat ingin dikunjungi ayah untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan semua kenikmatan fana di dunia.
Meskipun belum tercapai.
Aku tau, Ayah disisi-Mu telah melihat pantai-pantai yang jauh lebih indah di alam sana.
Semoga senyummu seperti dulu saat, aku lihat terakhir kali sebelum mengantarkan kepergianmu untuk selama-lamanya dapat kulihat lagi ayah,
meskipun hanya mimpi.
Sampai kapanpun kaulah ayah terbaik yang pernah aku miliki.
Tak akan pernah terganti...........

Comments

Popular posts from this blog

Siscon (Sister Complex)

Kata Romantis Via SmS